Berapa pun harganya, apapun tipenya dan made in manapun. Diamond selector tetap tidak bisa digunakan untuk mendeteksi kekerasan batu akik.
Cara pakainya pun sebenarnya ribet, karena harus memakai ukuran carat diamond.
Alat test kekerasan batu yang profesional dan digunakan oleh banyak gemologist serta para geogolis adalah yang ini,
MOHS Tester.
Alat ini terdiri dari 8 jarum dari skala 2-9 MOHS. Alat ini tidak menyertakan angka 10 MOHS, karena berlian hanya bisa tergores dengan berlian. Jadi ketika batu tidak tergores oleh jarum nomer 9, berarti kelasnya sudah diamond/berlian.
Cara pemakaianya adalah dengan menggores batu permata / akik. Ya jangan bagian atasnya, tapi bawahnya saja yang tersembunyi. Cara menggoresnya diurut dari nomer mohs 2, jika tidak tergores dinaikkan ke level mohs 3 begitu seterusnya sampai batu tergores.
Adapun batu adalah gabungan dari beberapa mineral. Seperti batu kalsedon yang terdiri dari mineral apatit, kuarsa dan ortoklas, sehingga tingkat mohs-nya berbeda-beda antara 5-7 tergantung komposisi mineralnya.
Dimana bisa membeli alat ini? yang saya tahu dulu (tahun 2003) dijual di grame** Sudirman Jogjakarta. Juga tersedia di lab-lab fakultas geologi jika ingin meminjam.
Apakah menggores batu adalah satu-satunya cara mengukur kekerasan batu? 99% iya. Tak ada cara lain mengetahui seberapa keras batu kecuali dengan mengadunya.
Bagaimana dengan diamond tester? 100% bukan alat ukur atau alat uji kekerasan batu. Alat itu hanya mengukur suhu di dalam batu dan hanya berguna untuk diamond/berlian saja.
Sumber : http://roda2blog.com/2015/06/10/alat-test-kekerasan-batu-yang-asli/
Post a Comment